The World Through My Eyes

aku yakin. yakin akan sebuah kebaikan, ketulusan, kesabaran dan keikhlasan. berkat itu, tak perlu lagi aku merasa takut, khawatir dan kecewa. semua memang butuh proses. tak semua bisa langsung berdamai. semua butuh diskusi. negosiasi. dan intropeksi. menuju titik damai dengan diri sendiri harus berperang dengan diri sendiri juga. entah siapa yang akan menang, hati atau otak. isi perasaan atau isi pikiran. semua menjadi satu, semua berperang melawan egonya. demi damai. demi ketenangan. dan demi kebahagiaan. tapi nyatanya, semua perang itu berakhir dan tak ada yang menang. perang itu tak ada titik temunya. karna sesungguhnya kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan itu letaknya dipenerimaan. menerima segala kurang dan lebih yang dianugerahkan. menerima segala takdir yang telah ditetapkan. dan selalu percaya Ia selalu punya rencana yang baik. selamat berjuang, kita semua bermakna dan tak ada yang sia-sia.

Dewasa membuat ku lebih banyak berpikir. Hal yang tak pernah terfikirkan menjadi pikiran. Sederhana tapi ada makna. Menghargai bukan berarti rendah. Justru menjadi sok tau yang membuat bodoh. Jangan merasa lebih tau tapi belajar lah dari orang-orang dahulu. Umur muda tapi tak beretika. Mana sopan santun pada yang bertua. Sudah lupa, hanya anak kemarin sore yang merasa tau akan segala hal yang sebenarnya hanya tak ada isi. Terimakasih. Semua ini sudah banyak mengajarkan ku, untuk melihat segalanya bukan hanya dari satu pandangan tetapi dibalik itu semua ada banyak alasan yang harusnya ku pahami untuk bisa ku mengerti.

Hidup menuntut untuk berkembang Umur menuntut untuk bertanggung jawab Diri ini tak lagi muda Memikul beban yang lebih berat Berusaha untuk meringankan Agar semua bisa tercukupi Demi masa depan yang lebih baik. Pergi untuk pulang Pulang untuk istirahat Istirahat untuk berusaha Berusaha untuk tercukupi Tercukupi untuk kehidupan Kehidupan untuk diri sendiri jika masih sendiri. Puisi malam Istirahat lah, dirimu lelah Karna banyak yang kau kejar Tidurlah dengan nyaman Mimpilah dengan indah Berkhayal lah apa yang ingin kau jadikan nyata Karna esok tugas mu untuk mewujudkannya.

Berkelana jauh untuk mencari jati diri Tetapi sampai sekarang belum menemukan jati diri Bertemu dengan banyak orang masih belum terjawab Pergi jauh dari kampung halaman masih tak ada jawaban Sampai sekarang masih sebuah tanda tanya? Mungkin yang lebih tepat menciptakan jati diri Karna sampai kapanpun mencari tak akan terjawab karna hanya diri sendiri yang bisa menjawab Jika hanya diri yang bisa menjawab maka, ciptakanlah!

Ku tulis sebuah cerita. Cerita perantauan yang jauh dari kampung halaman sebenarnya kampung halaman tak jadi masalah tetapi sudah terlau nyaman dengan yang disana jadi sebuah masalah awalnya ragu tuk meninggalkan tetapi ini adalah pilihan hidup ingin mencoba atau tetap berada di zona nyaman mencoba pergi untuk sementara dengan tujuan mencari pengalaman berat rasa dihati meninggalkan orang tua tetapi ku yakin ku bisa dengan restu dan doa orang tua ku mantap meninggalkan rumah ku kampung halaman ku zona nyaman ku tak ada sesal setelah ku kembali banyak pelajaran yang ku gali Terimakasih 6 bulan penuh warna takan pernah kau tuk ku lupakan karna kau mengajarkan banyak hal Tanpa  mu, takan bisa ku menjadi yang sekarang Terimakasih masa lalu, kau menjadikan ku sebagai manusia yang sekarang.